::: Valentine's Day :::
Handmade by Schulman Arts
Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine. Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine. Nggak ketinggalan di Manik Jawa juga donk *wink*
Esterina membuat sesuatu yang special untuk tema ini. Silahkan klik DISINI ya.
::: Pantone Spring Colors 2014 :::
A SEASON OF COLORFUL EQUILIBRIUM
Fresh from New York Fashion Week yang diadakan tanggal 5 - 12 Sept kemarin, Pantone mengeluarkan trend warna untuk musim semi 2014. Desainer mengambil sentuhan modern dengan cara tradisional untuk musim semi 2014 dengan memasangkan warna pastel lembut dengan warna benderang yang menyala untuk menciptakan keseimbangan warna-warni. Terinspirasi oleh campuran bunga bermekaran, bepergian ke luar negeri, dan kuat, wanita yang percaya diri, desainer menggunakan warna untuk menyegarkan, menghidupkan kembali dan menentang kebijaksanaan yang konvensional.
Esterina memadukan warna warni spring dengan apik. Silahkan klik DISINI ya.
Dan Febrini pun nggak kalah bagusnya dalam memainkan warna warna musim semi. Silahkan klik DISINI ya.
::: Amethyst :::
Official birthstone for February since 1912.
Dengan rentang warna ungu muda sampai tua yang unik, Amethyst menduduki jajaran peringkat tinggi di antara batu permata semi mulia. Dan menjadi andalan dalam Macrocrystalline Quartz family. Batu jenis ini adalah variasi kuarsa dan mendapatkan warna ungu dari kehadiran besi dalam mineral. Hal ini ditemukan lapisan bagian dalam Geodes. Clarity, warna dan lokasi asal penambangan, menentukan nilainya. Batu ini bisa dibentuk bulat sederhana, rondelles faceted, sampai dengan briolette drop. Kecubung termasuk batu yang keras, dengan tingkat kekerasan 7 pada skala Moh. Orang Yunani kuno percaya bahwa minum anggur dari cawan yang terbuat dari batu ini akan membuat peminum kebal terhadap keracunan . Kata "Amethys" berasal dari "amethustos" kata Yunani kuno, yang berarti "tidak mabuk". Batu ini juga sering dikaitkan dengan selibat dan digunakan sebagai simbol kesalehan, sehingga selama Abad Pertengahan sering digunakan untuk keperluan gereja.
Dengan rentang warna ungu muda sampai tua yang unik, Amethyst menduduki jajaran peringkat tinggi di antara batu permata semi mulia. Dan menjadi andalan dalam Macrocrystalline Quartz family. Batu jenis ini adalah variasi kuarsa dan mendapatkan warna ungu dari kehadiran besi dalam mineral. Hal ini ditemukan lapisan bagian dalam Geodes. Clarity, warna dan lokasi asal penambangan, menentukan nilainya. Batu ini bisa dibentuk bulat sederhana, rondelles faceted, sampai dengan briolette drop. Kecubung termasuk batu yang keras, dengan tingkat kekerasan 7 pada skala Moh. Orang Yunani kuno percaya bahwa minum anggur dari cawan yang terbuat dari batu ini akan membuat peminum kebal terhadap keracunan . Kata "Amethys" berasal dari "amethustos" kata Yunani kuno, yang berarti "tidak mabuk". Batu ini juga sering dikaitkan dengan selibat dan digunakan sebagai simbol kesalehan, sehingga selama Abad Pertengahan sering digunakan untuk keperluan gereja.
::: Manik Nusantara : Bali dan Nusa Tenggara :::
Cerita manik di Indonesia merupakan kisah yang rumit. Sebagian datang dari India, ada pula dari dunia Islam. Beberapa berasal dari China dan ada lagi yang dibuat diberbagai kota di Eropa. Tidak sedikit yang dibuat setempat, sebagian untuk perdagangan dan sebagian untuk dipakai oleh pembuatnya. Dalam buku Sumarah Adhyatman dan Redjeki Arifin telah mulai menyusun kisah manik yang kaya ini, yang tertelusuri dinegeri tua penuh energi ini. Dan khusus untuk manik manik yang beredar dikawasan Bali dan Nusa Tenggara, kebanyakan adalah manik manik Indo Pasifik. Manik Indo Pasifik kuno banyak ditemukan dalam warna warna monokrom seperti merah tua, jingga, biru tua, biru hitam, biru pirus, hijau dan kuning. Koleksi Manik Jawa untuk Pantone Spring Colors 2014 sebenarnya juga masuk dalam kategori manik manik Indo pasifik ini. Diantara semua warna dari manik Indo Pasifik, yang paling terkenal dan berharga adalah manik Mutisalah. Manik ini sangat dihargai dan disediakan bagi kepala suku. Kegemaran pada warna jingga ini mungkin juga berkaitan dengan warna jingga merjan yang merupakan mata dagang berharga sejak masa lalu. Selain Mutisalah, ada juga Anahida, manik kaca kesil berwarna merah coklat mirip warna tanah bakar dan umumnya dipakai oleh orang biasa dan berharga murah.
Kata "muti" (moeti di Old Belanda) berasal dari Dravida/Sansekerta "Mukti", yang berarti mutiara. Dan "Salah" berarti palsu. Jadi Mutisalah berarti "mutiara palsu" atau hanya manik. Nama lain untuk manik-manik di pulau-pulau ini adalah Mutibatta yang merupakan "batu bata mutiara", merujuk pada warna oranye manik-manik (batu bata oranye di bagian dunia). Mutitanah "bumi mutiara" merujuk pada warna bumi coklat kemerahan, Mutiraja, "mutiara Raja". Dari wawancara dengan Pangeran Umbu Darius, dari keluarga kerajaan Sumba ada dua kelas Mutisalah satu Mutiraja hanya dipakai dengan royalti coklat kemerahan atau oranye, mengkilap, dan berat dan lebih besar (1,5-3cm) dengan diameter yang hanya ditemukan di Sumba dan sangat langka, sedangkan Mutiraja yang digunakan di seluruh NTT cukup kecil. Satu kelas yang lain dikenal sebagai Mutibatta (oranye) atau Mutitanah (merah coklat). Mereka tertarik manikmanik kaca soda kapur sedikit lebih besar dari Mutiraja, membosankan dalam kilau, dan tidak berat. Indo-Pasifik ini adalah manik-manik dari rakyat jelata. Dalam buku manak-manik di Indonesia juga di jelaskan Mutitanah kalu berwarna merah atau mutibata kalau berwarna jingga. Manik spiral Cina berwarna jingga. Disebut mutiraja dan khusus digunakan oleh kalangan raja. Tidak hanya Mutiraja dan Mutitanah/Mutibatta manik-manik pusaka dimiliki oleh kelas yang berbeda orang, mereka bersirkulasi sebagai pusaka dalam tata krama jelas berbeda dalam budaya Indonesia. Sebagai contoh, awam pusaka manik-manik (Mutitanah/Mutibatta) diberikan oleh pengantin pria kepada keluarga pengantin sebagai hadiah dan diturunkan kepada anak-anak keluarga. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manik mutisalah adalah manik pusaka di pulau Nusa Tenggara Timur. Kata "muti" (moeti di Old Belanda) berasal dari Dravida / Sansekerta "Mukti", yang berarti mutiara. Dan "Salah" berarti palsu. Jadi Mutisalah berarti "mutiara palsu" atau hanya manik. Manik mutisalah ini ada dua jenis yakni mutibata dan mutiraja. Manik ini merupakan manik pusaka yang digunakan dalam upacara adat, misalnya perkawinan, penyambutan tamu dsb.
Selain berwarna polos, manik Indo Pasifik ada juga yang bergaris, biasa disebut manik tarik bergaris. Dalam buku manik manik di Indonesia, disebutkan manik tarik bergaris terdiri atas bulat dempak, cakram, cincin dan pipa berwarna hitam dengan garis garis merah putih kelabu. Sebenarnya dari mana asal manik manik Indo Pasific ini? Manik-manik ini pertama kali dibuat di kota pelabuhan di pantai tenggara India, yang sekarang dikenal sebagai Arikamedu. Dalam kurun beberapa waktu, beberapa pembuat manik manik meninggalkan Arikamed untuk memperluas perdagangan mereka. Dari sekitar abad pertama Masehi sampai sekitar 1200, ada yang tinggal di Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Sri Lanka. Saking begitu pesatnya produksi manik manik jenis ini, hampir disemua situ purba dinegara negara diatas, selalu ditemukan manik jenis ini.
Selain manik Indo Pacific, ada satu manik yang digemari juga di Bali dan Nusa Tenggara. Yaitu manik Chevron yang berwarna biru tua. Di daerah Kupang manik sejenis chevron oleh penduduk lokal disebutnya sebagai palaona. Untuk daerah Sumba, Kupang, Timor Timur, manik - manik ini digunakan untuk upacara adat, dipakai untuk kaum bangsawan bersama manik-manik mutisalah.
Esterina juga membuat motif ukiran Bali lho. Silahkan klik DISINI ya.
No comments:
Post a Comment