Wednesday, June 12, 2013

Replica of European Beads

...kalung yang terbuat dari manik batu dan manik kaca yang digali dari pemakaman kuno didesa Niederbreisig - Jerman, kalung ini diperkirakan dari abad ke-4 sampai abad ke-7 saat kerajaan Romawi...taken from The History of Beads by Lois Sherr Dubin...
Pembuatan manik manik dalam skala industri kecil berkembang pesat di Eropa, Asia Barat dan Mediterania saat kerajaan Romawi. Dan perkembangan manik di Eropa sangat dipengaruhi oleh perkembangan kerajaan Romawi, walaupun saat itu pengaruh Persia, Mesir juga masuk ke Eropa. Pada jaman jaman ini, manik sangat memperlihatkan bagaimana status pemakainya didalam masyarakat. Manik yang terbuat dari emas, batu batu berharga menunjukkan kaum elite, kaum bangsawan, para petinggi pemerintahan dan petinggi gereja. Sedangkan manik tanah liat, amber dan manik kaca biasa dipakai oleh para penduduk biasa, pendatang terutama dari Asia dan beberapa suku Eropa. Ada satu hal yang menarik, saat kerajaan Romawi, mereka yang hidupnya makmur menganggap manik kaca adalah dekorasi yang barbaric *wow* mungkin karena pada saat itu, manik kaca diproduksi secara besar besar, sehingga gampang dijumpai dipasaran tanpa memperhatikan nilai seni dan nasib pembuatnya.
...peta peredaran manik manik di Eropa...
Dan dalam perkembangan kerajaan Romawi, sangat dipengaruhi dengan agama Kristen yang pada saat itu berkembang dengan pesan. Pada tahun 330 Masehi, Raja Constantine I (306-337) memindahkan ibukotanya dari Roma ke Constantinople (sekarang ini Istanbul - Turki). Disinilah budaya budaya barat dan timur terlihat dalam beberapa design perhiasan. Karena itu kemewahan perhiasan asal Constantinople disukai dan diakui banyak negara. Yang tercatat dalam sejarah adalah saat Raja Justinian dan Ratu Theodora menghadiri upacara keagamaan dengan lambang kebesarannya berupa mahkota dan perhiasan, yang terlihat jelas pada mosaik gereja San Vitale di Ravenna.
Gambar diatas adalah contoh perhiasan pada jaman Byzantine yang disadur dari The History of Beads karya Lois Sherr Dubin. Nampak manik manik jaman itu sudah menggunakan batu batu berharga seperti emerald, sapphire dan tak ketinggalan mutiara. Bentuk maniknya masih sederhana kotak dan oval. Sementara manik dari emas dibentuk seperti filigri dengan rongga kosong. Dan pada abad ke-7 bentuk salib sangat populer, seperti pendant diatas yang tersusun atas manik batu ruby. Yang menarik disini adalah manik metal tubular yang nampak diatas, menggunakan tehnik opus interrasile, tehnik khusus membuat manik dari lembaran metal. Sejak abad pertama Masehi, banyak imigran pengrajin manik kaca dari Alexandria dan Syria yang hijrah ke Eropa, terutama di Italy, Rhineland - Jerman (SILAHKAN DIKLIK) dan Prancis (SILAHKAN DIKLIK). Karena itulah pada abad ke-8 pemerintahan Romawi menetapkan Venice sebagai pusat pembuatan kerajinan kaca untuk dinding, piring dan hiasan plus manik.
Setelah Constantinople berhasil ditaklukkan oleh Turki pada 1453 dan berubah menjadi kerajaan Ottoman, pengaruh gaya perhiasan dan seni gaya Byzantine masih berlanjut. Tetapi banyak pula para pengrajin Byzantine yang meninggalkan Constantinople dan memilih Venice yang merupakan kota pelabuhan besar dimana banyak beradapan berbagai bangsa bertemu, sebagai tempat tinggalnya. Hal ini membuat pengrajin manik kaca lokal lebih termotifasi dalam mengembangkan motif dan mereka bekerja sama sampai akhirnya menjadikan Venice sebagai pusat manik kaca di Eropa. Maka tidak heran jika kemudian diabad modern ini  Itali (SILAHKAN DIKLIK) menjadi pusat manik manik dunia, jika menilik dari sejarahnya yang panjang berabad abad.
Seiring kekalahan kerajaan Romawi, banyak masyarakat yang bermigrasi kedaerah utara dari pegunungan Alpen. Selain budaya dan seni Romawi yang mendominasi di Eropa, ada suku suku minoritas Eropa yang memegang sejarah penting tentang motif manik yang dipergunakan dalam perhiasan. Ada suku Visigoths di Spanyol, ada Ostrogoths di Jerman Timur dan Austria, ada Franks di Jerman Barat dan Angles-Saxons di Inggris. Bagi mereka, perhiasan sangat penting. Dan gaya dari perhiasan mereka sesuai dengan gaya hidup mereka yang nomaden. Berhubung sering berpindah pindah, jadi perhiasannya kebanyakan praktis tapi kuat, tanpa banyak motif timbul yang nantinya bisa menyangkut dibaju mereka saat mereka melakukan migrasi. Umumnya berbentuk cloison dan polykrom untuk manik dari emas. Sementara itu mereka juga menggunakan manik tanah liat, manik batu dan manik kaca. Di Rhineland - Jerman, produksi manik kaca warna warni terjadi saat dikuasai oleh Merovingians (500 - 751) dari dinasti Franks. Walaupun sebelumnya di Rhineland sudah ada pengrajin manik kaca, tapi saat Merovingian inilah pengrajin dari Rhineland terkenal akan karyanya. Kenapa? Karena perhiasan Merovingian memiliki gaya klasik yang tidak biasa yang mengadung nilai abstrak, yang dikenal dengan nama La Tene dan Hallstatt.
 
Perhiasan pada jaman Merovingians
Setelah jaman Merovingians tenggelam, sejarah manik di Eropa tidak begitu jelas. Tapi produksi manik manik tetap berjalan ditiga tempat utama yakni Italy, Prancis dan Rhineland. Dan secara perlahan, menyebar ke Eropa Timur (ada Czech - SILAHKAN DIKLIK) dan Utara.
Dan bangsa Viking (sekarang wilayah Denmark, Swedia dan Norwegia) juga memegang sejarah penting dalam dunia manik Eropa. Walaupun mereka tidak masuk dalam daerah kekuasaan Romawi, bukan berarti tertinggal adat dan budayanya. Mereka aktif dalam perdagangan Amber, batu berharga dan manik logam. Mereka juga mengenal motif filigree dan granulasi, yang kemungkinan dipelajari dari bangsa Romawi. Sedangkan untuk manik kaca, dibuat dikota Helgo dan Paviken dalam skala kecil. Kebanyakan manik kaca didatangkan dari bangsa Romawi dan mungkin saja dari beberapa negara Asia, karena bangsa Viking sangat terkenal memiliki pelaut yang tangguh. Setelah abad ke-12, manik kaca tidak nampak dalam sejarah pembuatan di Eropa, sampai akhirnya pada abad ke-15 dimana Venice menjadi pusat pembuatan manik kaca di Eropa.
Perhiasan yang digunakan wanita bangsa Viking
Manik kaca yang ditemukan dalam pembongkaran makam bangsa Viking didaerah Scandinavia.
Pada jaman jaman ini Belanda masih belum berperan apa apa. Belanda (SILAHKAN DIKLIK) baru menunjukkan peranannya dalam dunia permanikan saat mereka mulai mencari negara jajahan pada abad ke-16. Belanda memegang peranan penting dalam penyebaran manik manik kaca sebagai mata uang perdagangan (trade beads). Yang paling diingat dari manik kaca buatan Belanda adalah dengan lubang besarnya, walaupun motifnya kebanyakan sudah mencontoh manik kaca dari Venice dengan chevron dan millefiori-nya.
Manik kaca yang mirip dengan chevron yang ditemukan rumah kaca De Twee Rozen di Amsterdam.
Well...
Sebagian kecil sejarah manik didaratan Eropa sudah dipaparkan. Apabila kalian mengetahui sesuatu yang bersifat mengkoreksi yang ditulis disini, feel free to speak-up ok. Mari kita belajar lebih dalam sedikit mengenai manik manik yang tiap hari kita geluti *hwating*
Dan sebagai penutup, beberapa batu yang berukir dibawah ini berasal dari daratan Asia, dimana Asia sendiri berperan dalam mensukseskan manik kaca Eropa menjadi mata uang berharga dalam perdagangan antar negara.



PREVIOUS                                                                                   NEXT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...