Sebelum aku menulis artikel ini, aku harus membaca lagi note di-facebook Manik Jawa kira kira satu tahun yang lalu, lebih tepatnya 03 Mei 2011 yang saat itu ditulis dalam bentuk tanya jawab. Setelah satu tahun berlalu, Manik Jawa merasa perlu untuk memuat lagi Sist Lili Nurani tapi kali ini di-blog. Kenapa? Mungkin konsumen paling lama mulai dari Manik Jawa launching di-Facebook sampai dengan hari ini, Sist Lili-lah yang tetap bertahan dan setia *terima kasih* Kali ini aku berusaha menyajikan tulisan dalam bentuk yang berbeda, bukan lagi pertanyaan dan jawaban, melainnya mencoba mengikuti aktifitas Sist Lili sehari hari lewat Facebook-nya dan juga keaktifannya dibeberapa group perhiasan dari kawat. Dari situ aku akan menulis pendapat pribadi aku tentang kegiatannya. Dan sekarang aku sedang duduk didepan laptop-ku berusaha untuk menulis setelah beberapa hari 'mengkuntit' Sist Lili. Sempat beberapa lama tertegun, membiarkan halaman word kosong, karena apa yang ada dikepala aku sekarang sebenarnya sama persis dengan yang pernah dimuat setahun yang lalu. Kesanku kepada seorang Lili Nurani saat ini sama persis seperti kesanku setahun lalu saat memberikan beberapa pertanyaan untuk dijawab kepadanya.
Manusia berubah sejalan dengan waktu, tidak ada pengecualian, tinggal perubahannya mau seberapa banyak. Mungkin karena sedikit, jadinya orang lihat tidak mengalami perubahan. Tapi apakah waktu satu tahun membawa perubahan pada diri Sist Lili? Dari photo terakhir, yang jelas rambutnya lebih pendek dibanding tahun kemarin *smile* Dari pengalamannya membuat perhiasan kawat, seorang Lili Nurani setahun yang lalu dengan Lili Nurani yang saat ini telah mengalami perubahan, apalagi keaktifannya di-page Indonesia Wire Jewelry Community. Aku masih ingat saat memesan anting dengan tehnik crochet setahun yang lalu. Saat itu Sist Lili baru mau nemekuni tehnik itu. Naahhh...baru saja satu jam yang lalu aku kelapak jualannya Sist Lili *ommooo* crochet semua yang dipajang di-album photo-nya. Mantap sudah...
Melihat berbandingan photo tahun lalu yang dimuat di-note facebook Manik Jawa dan photo terbaru dari album facebook Sist Lili, sepertinya dunia perhiasan kawat ini memang cocok untuk Sist Lili. Hampir semua tehnik pembuatan perhiasan, sebut saja weaving, crochet, embroidary, beading, pastinya stringing diluar kepala. Semua tehnik itu dia rubah medianya kekawat. Masih ada satu yang familiar tapi belum keliatan dikreasinya Sist Lili, yakni tehnik makrame. Jadi penasaran kawat dijadikan makrame bagaimana ya? Dan sepertinya image perhiasan yang dihasilkan oleh Sist Lili mewakili apa yang wanita Indonesia inginkan, terutama kalau berhubungan dengan kebaya yang sangat cocok dikenakan dengan perhiasan kawat. Secara pribadi, saat melihat perhiasan karya Sist Lili, ada kesan tertentu, secara fisik cantik dan menarik, penuh dengan warna dan kaya detail, mungkin sedikit terlihat besar, tapi sesungguhnya itu sangat pas bila dikenakan. Seperti kepribadian Sist Lili, didalam hasil karyanya juga tersirat kekuatan seorang wanita dan ke-care-an secara moral terhadap kejadian kejadian sehari hari. Perhiasan kawatnya sejatinya adalah diri Sist Lili. Orang gaul sekarang menyebutnya dengan "dapet banget soul-nya".
Melihat berbandingan photo tahun lalu yang dimuat di-note facebook Manik Jawa dan photo terbaru dari album facebook Sist Lili, sepertinya dunia perhiasan kawat ini memang cocok untuk Sist Lili. Hampir semua tehnik pembuatan perhiasan, sebut saja weaving, crochet, embroidary, beading, pastinya stringing diluar kepala. Semua tehnik itu dia rubah medianya kekawat. Masih ada satu yang familiar tapi belum keliatan dikreasinya Sist Lili, yakni tehnik makrame. Jadi penasaran kawat dijadikan makrame bagaimana ya? Dan sepertinya image perhiasan yang dihasilkan oleh Sist Lili mewakili apa yang wanita Indonesia inginkan, terutama kalau berhubungan dengan kebaya yang sangat cocok dikenakan dengan perhiasan kawat. Secara pribadi, saat melihat perhiasan karya Sist Lili, ada kesan tertentu, secara fisik cantik dan menarik, penuh dengan warna dan kaya detail, mungkin sedikit terlihat besar, tapi sesungguhnya itu sangat pas bila dikenakan. Seperti kepribadian Sist Lili, didalam hasil karyanya juga tersirat kekuatan seorang wanita dan ke-care-an secara moral terhadap kejadian kejadian sehari hari. Perhiasan kawatnya sejatinya adalah diri Sist Lili. Orang gaul sekarang menyebutnya dengan "dapet banget soul-nya".
She is like super Mom in my viewpoint. Selain sibuk mengurus rumah tangga, masih sempat meluangkan waktu untuk berkarya bersama kawat kawatnya. Belum nanti kalau ada pameran perhiasan, pasti lebih sibuk lagi mempersiapkan perhiasan yang akan dipamerkan. Didalam komunitas perhiasan kawat, sudah pasti tidak mungkin tidak mengenali namanya. Seringnya workshop yang dia ikuti pastinya menjadi ajang temu muka para kawater, bukan cuman se-Medan, tapi se-nasional. Dan hebatnya, diantara kesibukan yang banyak, masih sempat juga memelihara sepasang parkit yang oleh anaknya diberi nama Ijah dan Violeta plus seekor kucing (+ anaknya) tetangga yang sering 'menginap' karena rajin diberi makanan yang yummy. Tapi yang paling menarik perhatian aku adalah harus diakui kalau Sist Lili termasuk seseorang yang 'fokal'. Coba aja kunjungi akun facebook-nya, pasti ada aja yang dia teriakkan tiap harinya untuk menggugah kita semua untuk lebih 'care' terhadap lingkungan atau kehidupan disekitar kita. Senang rasanya mengenal seseorang yang tidak 'sibuk' dengan dirinya sendiri aka tidak tertular virus narsis yang melanda hebat jejaring sosial media saat ini.
Dengan begitu banyaknya jenis bebatuan dan tentu saja warnanya yang super indah, bahan ini menjadi bahan pilihan utama bagi banyak pembuat perhiasan kawat. Ada satu point yang perlu aku acungi jempol tentang cara Sist Lili menentukan bahan untuk dikreasikan dengan kawat kawatnya. Yaitu pilihannya untuk menggunakan manik kaca Gudo. Dia tidak takut mengkombinasikan manik kaca Gudo dengan bahan bahan lainnya. Ada rasa bangga tersendiri saat melihat manik kaca buatan lokal bersanding dengan bahan bahan yang premium yang kemudian diikat menjadi satu dengan kawat top wahit buatan luar negeri. Cobalah klik disini dan disini untuk ikut merasakan kebanggan tersebut. As a jewelry designer, her passion for her work is not lacking, this is what moves me the deepest about her. Karena passion-nya adalah sesuatu yang aku benar benar kagumi pada satu sisi, namun disisi lain kefokalannya terhadap masalah sehari hari menjadi nilai tersendiri yang menarik untuk mengenal lebih jauh. Dan sepertinya aku bisa menarik kesimpulan apa yang Sist Lili lakukan adalah membuat sekitar 'bahagia' dengan karya karyanya dan juga kehadirannya dalam kehidupan orang disekelilingnya. She is truly an epitome of the of Indonesia's women. Mungkin beberapa dari kalian akan meragukan kalimat yang aku garis bawahi barusan, tapi sayangnya aku sangat yakin dengan kalimat tersebut.
No comments:
Post a Comment