Wednesday, February 6, 2013

1st Tantang Dirimoe!

Now...lets speak about ART!
Untuk menjadi sebuah bangsa yang besar, kita khan memang seharusnya menghargai dan lebih mengenal apa yang menjadi sejarah bangsa kita sendiri. Kali ini sembari mengenal sejarah kita sendiri (terutama dibidang seni), kita juga mengekplor lebih jauh dengan menjadikan sejarah tersebut sebagai inspirasi dalam karya kita.   Kata mengekplor ini nggak cuman dalam bentuk perhiasan saja, bisa juga yang biasa membuat manik manik sendiri terinspirasi dari sejarah ini, atau yang biasanya menyulam, menjahit, semua kegiatan yang berbau seni, bisa terinspirasi dari sejarah bangsa ini. Dengan kata lain, sejarah berevolusi dalam bentuk seni baru. Disebut karya seni nggak harus berupa lukisan maha karya atau patung super detail, sebuah perhiasan dengan detail detailnya, sebuah manik dengan proses proses pembuatannya, sebuah baju dengan pola desainnya dan sulaman dengan kejelian matanya, juga merupakan karya seni. Kata seni untuk jaman modern ini menjadi lebih luas cakupannya. Sekarang waktunya untuk mengetahui sumber inspirasi untuk Tantang Dirimu! yang pertama kalinya.

In Letzter Not, 1842
Oil on canvas
154cm x 168.5cm
by
Raden Sarief Bastaman Saleh (1807 - 1880)
- Please note this art is copyrighted and is to be used only as inspiration - 

Tentang In Letzter Not
Lukisan yang dibuat tahun 1842 dengan menggunakan cat minyak diatas kanvas, menggambarkan detik detik terakhir nasib seekor kuda dan tuannya sebelum jatuh kedalam jurang. Sebuah perjuangan yang melodramatis terlihat dari si penunggang kuda yang mengeluarkan pedangnya untuk mengusir singa dan usahanya yang terakhir untuk meraih ranting pohon didekatnya. Serta reaksi si kuda dengan mata melotot karena kepanikan yang muncul saat seekor singa menerkam tubuhnya. Tidak ada yang tahu kenapa lukisan ini dinamai In Letzter Not (Recently Distress). Lukisan ini terjual pada lelang musim semi dibalai lelang Van Ham Kunstauktionen dikota Cologne - Jerman (13 Mei 2011) dengan harga 1.95 juta Euro atau sekitar Rp 19.5 miliar. Penjualan ini adalah harga tertinggi yang pernah terjadi di Jerman untuk sebuah lukisan dari abad ke-19 dan ini juga memecahkan rekor penjualan lukisan karya dari Raden Saleh sendiri. Dan yang menggembirakan pembelinya adalah orang Indonesia. Welcome home Raden Saleh *smile* 

Tentang Raden Sarief Bastaman Saleh
...Dahi Werner Kraus berkeringat. Dia tengah mengamati beberapa lukisan usang itu satu demi satu. Sesekali dia mengangkat sebuah lukisan dan memperhatikan detail sapuan kuas, melihat saksama sisi belakang kanvas sambil merabanya, membaliknya, lalu meletakkannya kembali di meja. Kraus termenung, lalu jarinya menunjuk sudut kanan bawah kanvas yang terbubuh tapak nama senimannya : Raden Saleh...National Geographic Indonesia Mei 2012...
Lahir di Semarang pada Mei 1811, sejak tahun 1829 Raden Saleh telah mengarungi benua Eropa, belajar dan juga melukis hingga ke negeri Belanda, Jerman, Prancis dan Italia. Terlahir dari keluarga Tumenggung Kyai Ngabehi Kertoboso Bustaman, seorang Bupati dan bangsawan terkenal ditanah Jawa. Keluarga Raden Saleh sangat terkenal dengan dukungannya terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Setelah tertangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Jendral De Kock, Raden Saleh mulai pindah ke Eropa. Disini dia belajar dibawah bimbingan Cornelius Kruseman dan Andreas Schelfhout. Dari Kruseman-lah Raden Saleh mempelajari ketrampilan sebagai seniman lukis potret atau portraitist. Dan karena inilah Raden saleh diterima diberbagai istana di Eropa untuk bertugas membuat lukisan potret. Dan dari Schelfhout-lah Raden Saleh mempelajari ketrampilan menjadi seniman lukis lansekap.
Raden Saleh berkunjung kebanyak kota di Eropa sampai Aljazair. Ketika Hague, seorang penjinak singa, menginginkan Raden Saleh mempelajari singa singanya. Dan lukisan tentang perilaku binatang liar inilah yang membawa Raden Saleh mendapat ketenaran. Raden Saleh kembali ke Indonesia pada tahun 1851 setelah hidup di Eropa selama 20 tahun dan kemudian menikah dengan keluarga berpengaruh dari Kesultanan Yogyakarta. Dia meneruskan pekerjaanya melukis, membuat potret aristokrat Jawa dan banyak lukisan lanskap. Maha karya Raden Saleh adalah lukisan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro yang sekarang dipajang di Istana Negara. Jika ingin melihat karya lainnya dari Raden Saleh, silahkan klik disini ya.

Syarat Dan Ketentuan
Dari gambar Raden Saleh diatas, jadikan dia inspirasi untuk menghasilkan karya. Karyamu bisa berupa perhiasan dengan berbagai macam tehniknya, bisa manik manik dengan segala jenisnya, bisa berupa hasil jahitan atau sulaman. Mohon maaf, tidak bisa untuk melukis repro ya. Mau buat patung? Silahkan. Dari gambar tersebut, silahkan kamu menginterpretasikan secara bebas. Misalnya, kamu ingin menghasilkan dari sisi warna warna yang ada didalam lukisan itu, trus kamu gunakan warna warna tersebut untuk menghasilkan sebuah perhiasan. Atau yang biasa nguwer kawat terinspirasi dengan kudanya atau singanya, trus membuat uweran bentuk kuda atau singa, silahkan. Atau terinspirasi dari lukisan Raden Saleh yang beralirkan realisme dan naturalisme, maka kamu pindah medianya dari kanvas ke manik clay mungkin. Apapun bisa, tergantung dari sudut mana kamu terinspirasi.
01. Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai dengan tanggal 15 Feb 2013
02. Pengumuman peserta tanggal 16 Feb 2013.
03. Periode pengerjaan mulai dari tanggal 17 Feb 2013 sampai dengan tanggal 10 Maret 2013
04. Setelah hasil karyamu jadi, silahkan diphoto sebagus mungkin, lalu kirimkan photo tersebut (minimal 2 buah) beserta keterangan bahan bahan yang digunakan. Dan jelaskan kamu terinspirasi dibagian mananya dari lukisan Raden Saleh diatas. Penyerahan photo paling lambat tanggal 17 Maret 2013. Mohon photo dikirim via INBOX-nya Manik Jawa.
05. Pada tanggal 19 Maret 2013 hasil karya kalian akan dimuat dialbum photo group Indonesia Bead Lovers untuk dipublikasikan secara umum. Disini hasil karya kalian akan dinilai secara umum oleh orang lain dengan cara memberi 'LIKE' pada photo. Peserta dilarang memberi 'LIKE' pada photo hasil karyanya sendiri. Periode voting ini berlangsung dari tanggal 19 - 30 Maret 2013.
06. Pemenang adalah yang memiliki 'LIKE' terbanyak dan berhak mendapatkan hadiah dari sponsor. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 1 April 2013.

Sudah siap untuk terinspirasi oleh maha karya seni dari Bapak seni lukis modern Indonesia, Raden Saleh dengan In Letzter Not-nya? Ikutan ya dan daftar dari s.e.k.a.r.a.n.g. y.a. dengan tulis komentar di-blog ini atau di-wall Facebook Manik Jawa ya.

Nanti ada beberapa postingan yang akan memberi panduan seputar tema 1st Tantang Dirimoe!
Berikut ini jadwalnya :
08 Feb 2013 1st Tantang Dirimoe! In Letzter Not Pinspiration (klik disini)
10 Feb 2013 1st Tantang Dirimoe! Palet Warna In Letzter Not (klik disini)
12 Feb 2013 1st Tantang Dirimoe! Komponen Untuk In Letzter Not (klik disini)
14 Feb 2013 1st Tantang Dirimoe! Sponsor Dan Hadiahnya (klik disini)

H.A.V.E. F.U.N. W.I.T.H. T.H.E. C.H.A.L.L.E.N.G.E. Y.Y.Y.A.A.A.A.A.....


PREVIOUS                                                                                    NEXT

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...